- Ø Ilmu itu bersifat rasional, artinya proses pemikiran yang berlangsung dalam ilmu itu harus dan hanya tunduk pada hukum-hukum logika
- Ø Ilmu itu bersifat empirikal, artinya kesimpulan-kesimpulan yang ditariknya dapat ditundukkan pada pemeriksaan atau verivikasi pencaindera manusia. Dalam hubungan ini perlu dikemukakan, bahwa ilmu harus menerima prasuposisi-prasuposisi atau kebenaran-kebenaran tertentu, sebagai titik tolak atau dasar, yang dapat atau tidak perlu diverifikasikan oleh pancaindera manusia. Prasuposisi-prasuposisi ini diperoleh dari filsafat, misalnya kaidah-kaidah hukum logika dan hukum kausalitas
- Ø Ilmu bersifat sistematikal, yakni cara kerjanya runtut berdasarkan patokan tertentu [metodikal] yang secara rasional dapat dipertanggungjawabkan, dan hasilnya berupa fakta-fakta yang relevan dalam bidang yang ditelaahnya harus disusun dalam suatu kebulatan yang konsisten
- Ø Ilmu bersifat umum dan terbuka, artinya harus dapat dipelajari oleh tiap orang; jadi tidak bersifat esoterik [terbatas hanya bagi sekolompok orang tertentu.
- Ø Ilmu bersifat akumulatif, yakni kebenaran diperoleh selalu dapat dijadikan dasar untuk memperoleh kebenaran baru.
Gerakan Intelektual Islam
"Elemen terpenting bukan pada otak. Namun, pada apa yang menuntun otak ==>kepribadian, hati, kebaikan, dan ide-ide progresif."
Selasa, 14 Februari 2012
Sifat Ilmu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar